Kadang Kala Banyak Orang-orang yang tergiur melihat orang yang punya keanehan yang luar biasa seperti misal orang yang dibacok sama pisau tidak mempan, bisa jalan di atas air, bisa menyembuhkan penyakit kronis dan sebagainya. Banyak mereka yang mengatakan itu wali Allah dan berbondong ingin mengecup tangannya sampai-sampai mengelu-elukan kayak dewa. Tapi orang-orang itu tidak tahu amalan apa yang mereka lakukan sehingga bisa melakukan berjalan di atas air, dibacok pisau tidak mempan, dan bisa menyembuhkan penyakit kronis orang lain dan lain sebagainya.
Lihatlah Amalan mereka apakah melanggar perintah Allah atau tidak, jika amalan mereka melanggar perintah Allah seperti meninggalkan shalat, tidak pernah puasa, tidak pernah membayar zakat, dan suka mendzalimi orang dan sebagainya malah bukan karomah dan anugerah dari Allah SWT yang diterima melainkan Istidzraj atau eluh-eluhan agar mereka jauh dari Allah SWT, tapi yang dilakukan amalannya sesuai dengan syariat Allah secara istiqamah maka anugerah dan karomah akan turun kepadanya, kalau Allah menghendakinya.
Wali-wali ada tiga tingkatan : 1.Wali yang hanya tahu itu wali hanyalah Allah SWT, 2. Wali yang hanya tahu itu wali yaitu para malaikat, 3. Wali yang hanya tahu itu wali hanya sama-sama walinya. Maka dari itu ada wali yang menyamar menjadi orang pengemis, orang gila, orang yang sangat miskin, karena mereka tidak ingin diketahui oleh manusia.
Menurut judul di atas bahwa menjadi wali Allah itu mudah, ya tentu.Apalagi Wali murid, wali nikah, Memang mudah menjadi wali Allah itu, pernah suatu ketika KH. Sholeh Qosim berkata : Ungkapan ini berasal dari mertua saya yang bernama KH. Hamzah beliau berkata : Dalam perjalanan itu yang harus kamu pegang yaitu (bahasa Jawa) Temen lan ati-ati (Bahasa Indonesia) Sungguh-sungguh/berbuat jujur dan berhati-hatilah.
Menurut heman saya mudah kan jadi wali Allah hanya 2 syarat kata yaitu Sungguh-sungguh / berbuat jujur dan berhati-hati. Dari kata-kata beliau sangatlah mengandung arti yang mendalam, Disini pada blog ini mencoba menafsir 2 kata tersebut :
"Temen lan ati-ati (Sungguh-sungguh/berbuat jujur)".dari kedua kata tersebut pasti ada kecocokan dan hubungan yang sangat erat, maksudnya yaitu dalam perjalanan hidup di dunia agar tercapai tujuan kita baik di dunia dan di akhirat, hendaknya kita harus bersungguh-sungguh untuk melakukan hal dunia baik masalah ibadah maupun muamalah semuanya, tapi hati-hati dalam perjalananmu nanti pasti akan menemui lobang besar yang akan memperosokkan kamu.. Bekal hati-hati ini adalah ilmu dan pengalaman yang lalu, jika dirimu masih terperosok maka maka menyesal dan minta ampun kepada Allah agar tidak mengulangi kembali. Perbuatan ini tidak hanya satu kali yang harus kita lakukan tapi secara kontinyu atau istiqamah dan bersabar.
Setelah kita bisa melewatinya kalau Allah menghendaki maka anda akan diangkat derajatnya oleh Allah menjadi Walinya Allah .
Mudahkan menjadi wali Allah 2 kata menjadi syaratnya akan tetapi untuk menjalaninya tetap tidak mudah karena butuh keikhlasan dan kesabaran serta jika Allah menghendakinya.
Tidak-apa-apa jika kita tidak bisa menjadi walinya Allah, maka sepatutnya kita tetap melaksanakan perintah-Nya semoga Allah mencatat kita menjadi hamba yang bersyukur . Aaamiinn.
Menurut judul di atas bahwa menjadi wali Allah itu mudah, ya tentu.Apalagi Wali murid, wali nikah, Memang mudah menjadi wali Allah itu, pernah suatu ketika KH. Sholeh Qosim berkata : Ungkapan ini berasal dari mertua saya yang bernama KH. Hamzah beliau berkata : Dalam perjalanan itu yang harus kamu pegang yaitu (bahasa Jawa) Temen lan ati-ati (Bahasa Indonesia) Sungguh-sungguh/berbuat jujur dan berhati-hatilah.
Menurut heman saya mudah kan jadi wali Allah hanya 2 syarat kata yaitu Sungguh-sungguh / berbuat jujur dan berhati-hati. Dari kata-kata beliau sangatlah mengandung arti yang mendalam, Disini pada blog ini mencoba menafsir 2 kata tersebut :
"Temen lan ati-ati (Sungguh-sungguh/berbuat jujur)".dari kedua kata tersebut pasti ada kecocokan dan hubungan yang sangat erat, maksudnya yaitu dalam perjalanan hidup di dunia agar tercapai tujuan kita baik di dunia dan di akhirat, hendaknya kita harus bersungguh-sungguh untuk melakukan hal dunia baik masalah ibadah maupun muamalah semuanya, tapi hati-hati dalam perjalananmu nanti pasti akan menemui lobang besar yang akan memperosokkan kamu.. Bekal hati-hati ini adalah ilmu dan pengalaman yang lalu, jika dirimu masih terperosok maka maka menyesal dan minta ampun kepada Allah agar tidak mengulangi kembali. Perbuatan ini tidak hanya satu kali yang harus kita lakukan tapi secara kontinyu atau istiqamah dan bersabar.
Setelah kita bisa melewatinya kalau Allah menghendaki maka anda akan diangkat derajatnya oleh Allah menjadi Walinya Allah .
Mudahkan menjadi wali Allah 2 kata menjadi syaratnya akan tetapi untuk menjalaninya tetap tidak mudah karena butuh keikhlasan dan kesabaran serta jika Allah menghendakinya.
Tidak-apa-apa jika kita tidak bisa menjadi walinya Allah, maka sepatutnya kita tetap melaksanakan perintah-Nya semoga Allah mencatat kita menjadi hamba yang bersyukur . Aaamiinn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar