Minggu, 07 April 2013

Akibat Olahraga Berlebihan




Akibat Olahraga Berlebihan




Olahraga memang syarat untuk mendapatkan tubuh sehat dan menambah panjang umur karena membuat tubuh sehat kembali setelah tubuh kita terasa tegang. Perhatikan porsi latihan Anda. Jika olahraga tidak sesuai porsi atau terlalu keras porsinya justru bisa menjadi ancaman bagi kesehatan.

Olahraga teratur dan memiliki intensitas sedang, seperti joging, memang bisa menyehatkan, tetapi sebaliknya berlari terlalu cepat, terlalu jauh, dan dilakukan rutin bertahun-tahun ternyata justru bisa memperpendek umur.

Memang boleh-boleh aja olahraga bisa diulang beberapa kali  tapi lihat kondisi fisiknya apakah stamina kita mampu mengatasinya.

Olahraga merupakan aktivitas yang bisa menyebabkan pelepasan hormon endorfin. Karena itulah orang yang adiksi pada olahraga akan merasakan sensasi yang sama seperti kecanduan alkohol atau narkoba.

David J.Linden, neuroscientist dari sekolah kedokteran John Hopkins University menyebutkan bahwa orang yang kecanduan olahraga juga memiliki rasa ketagihan, bahkan ada gejala seperti putus obat (withdrawal).

Secara umum ada tiga jenis adiksi, kimia, proses, dan psikologi. Kecanduan olahraga dikelompokkan kedalam kelainan proses, seperti halnya adiksi judi dan seks.

Dalam jurnal kesehatan Heart, ahli jantung dari AS, James O'Keefe dan Carl Lavie, menyarankan agar kita me.mbatasi waktu olahraga hanya sekitar 30-50 menit setiap hari. Selain itu, lari maraton sebaiknya dianggap sebagai kegiatan yang cukup dilakukan sesekali atau bahkan sekali seumur hidup, bukan kegiatan rutin.

Mereka mengingatkan bahaya olahraga terlalu berat yang dilakukan 1-2 jam setiap hari, yakni justru merusak jantung, menyebabkan jaringan merentang, robek, dan pecah sehingga beresiko mengalami ganguan irama jantung.

Maka dari olahraga ada tingkatan rendah, sedang dan tinggi itu tergantung pada ketahanan tubuh kita, sebelum kita mengetahui seberapa besar ketahanan tubuh kita hendaknya kita cek fisik dan melihat dalam data, kita akan mengetahui hasilnya apakah kita tergolong olahraga ringan, sedang dan berat. Seperti olahraga sepakbola termasuk golongan olahraga tinggi dan berat, sebagai pemain sepakbola agar kontraknya diterima oleh sebuah klub sepakbola harus dicek fisik sebagai syarat utamanya apakah benar-benar mampu melakukannya  

Selain itu saat berlari kita juga dianjurkan untuk menjaga kecepatan jangan terlalu tinggi. Penelitian yang dilakukan di Denmark juga menyebutkan orang yang berlari dengan kecepatan sedang cenderung lebih sehat.

Dua penelitian yang baru-baru ini dipresentasikan dalam konferensi kesehatan juga mendukung pendapat O'Kaafe dan Lavie. Disebutkan bahwa seperti banyak hal lainnya di dunia, olahraga juga sebaiknya dilakukan dalam skala moderat.

Penelitian pertama dilakukan dengan mengikuti kesehatan lebih dari 50.000 orang selama 30 tahun. Sebanyak 14.000 pelari dalam penelitian ini risikonya untuk meninggal dalam kurun waktu penelitian 19 persen lebih rendah.

Tetapi jika dilihat lebih dalam, rendahnya risiko kematian itu ternyata hanya didapatkan oleh mereka yang berlari sejauh 8 - 32 kilometer setiap minggunya. Sebaliknya, mereka yang berlari dengan jarak lebih jauh tidak mendapat manfaat serupa.

"Manfaat terbaik olahraga ternyata hanya bisa kita dapatkan bila kita melakukannya dengan intensitas sedang," kata O'Keefe.

Ia menambahkan, jika tujuan kita adalah untuk mengiktui maraton atau triathlon tentu kita harus berlatih dengan intensitas tinggi selama beberapa jam setiap hari. Tetapi jika tujuan kita adalah untuk sehat dan panjang umur, sebaiknya kita mengurangi intensitas latihannya.

Kesimpulan
Ini merupakan peringatan bagi kita semua agar kalau kita melakukan olahraga hindarilah olahraga dengan intensitas tinggi lakukan sedang-sedang aja seseuaikan dengan porsi ketahanan tubuh maka akan memperkecil resiko dan menjadikan tubuh kita menjadi sehat, semoga ini bermanfaat bagi kita semua

Silahkan tulis jika ada kritik, saran atau masukan karena pasti ada kesalahan dan kekurangan 


Tidak ada komentar: